
Fakta Vaksin Pfizer dan Sputnik-V, Tandingan Sinopharm?
KFTD - Belakangan ini Pemerintah Republik Indonesia (RI) mendatangkan beberapa jenis vaksin anyar. Diantaranya vaksin Pfizer dan sputnik-v. Vaksin tersebut menyusul eksistensi vaksin sinovac, astrazeneca, sinopharm dan Covid-19 Bio Farma.
Vaksin tersebut telah memperoleh Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dilansir dari laman BPOM, berikut fakta vaksin Pfizer dan sputnik-v.
Pfizer
Vaksin pfizer diproduksi oleh BioNTech dan Perusahaan Farmasi Amerika Serikat Pfizer Inc. Dosis vaksin tersebut diberikan sebanyak 0,3 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu
Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukkan keberhasilan 95,5 persen. Sedangkan efikasi pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.
Reaksi yang paling sering timbul pasca vaksinasi: nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam.
Sputnik-V
Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology, Rusia. Dosis vaksin tersebut sebanyak 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.
Dari data uji klinik fase 3, efikasi vaksin sputnik-v sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence interval 85,6 - 95,2 persen).
Reaksi yang paling sering terjadi pasca vaksinasi: flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
Bagaimana dengan vaksin Sinopharm?
Vaksin Sinopharm diproduksi oleh Beijing Bio-Institute Biological Products Co. Dosis vaksin sinopharm sebanyak 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 21-28 hari.
Sinopharm telah diuji klinik fase 3 di Uni Eminat Arab dan beberapa negara lain dengan 42 ribu subjek. Hasilnya, efikasi vaksin sinopharm sebesar 78,02 persen.
Selain itu, secara umum keamanan vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik dan frekuensi kejadian masing-masing efek samping adalah 0,01% (terkategori sangat jarang), serta pada usia di atas 60 tahun tidak ada laporan efek samping lokal grade 3.
KFTD Mendistribusikan vaksin sinopharm
Vaksin sinopharm didistribusikan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) untuk kebutuhan program vaksinasi gotong royong. Program vaksinasi tersebut digelar perusahaan untuk mempercepat vaksinasi para karyawan di perusahaan-perusahaan yang berada di Indonesia.
Untuk pemesanan vaksin sinopharm, Anda bisa menghubungi Kantor KFTD cabang yang paling dekat dengan lokasi Anda saat ini.
Content Writer: Rida Ayu Nabila
Graphic Design: Ayuni Widya K